Minggu, 21 Desember 2014

Umi?

mengapa begitu sulit mengucapkannya? mengapa begitu susah menatap matanya? mengapa begitu takut memeluknya? mengapa begitu ragu menggenggam tangannya? mengapa begitu enggan menyentuh wajahnya? apakah jarak penyebabnya? apakah hati yang beku penyebabnya? apakah gengsi dan malu penyebabnya? tak takut kah kau jika orang yang selama ini ada untukmu namun tak kau anggap ada itu lelah dan pergi meninggalkanmu? apa kau tak kesepian? apa kau tak merindukannya? atau mungkin kau begitu mudah melupakannya? aku bertanya tanya kepada diriku sendiri kenapa hanya di hari ini aku memikirkannya? kenapa hanya hari ini aku begitu dekat dengannya seakan takut ia pergi? kenapa hanya hari ini aku memeluknya? kenapa hanya hari ini aku menangisi dosaku kepadanya? kenapa hanya hari ini aku mendoakannya? kenapa hanya hari ini aku merasa bangga kepadanya? kenapa hanya hari ini aku ingin melihat senyumannya? kenapa hanya hari ini aku merasa begitu sayang kepadanya? kenapa hanya di Hari Ibu aku mengingat sosok Umi.
kemana saja aku selama ini? dimana saja aku saat umi membutuhkanku? dimana saja aku saat umi ingin bersamaku? dimana saja aku saat umi ingin mengajakku bicara? dimana saja saat umi ingin mendengarku mengaji? dimana saja aku saat umi ingin memasak bersamaku untuk abi dan adik-adik? dimana saja aku ketika umi ingin sholat berjamaah denganku? dimana saja aku saat umi merindukan anak gadisnya ini? dimana saja aku saat umi merasa kehilangan diriku di rumah ini? haha aku sudah begitu jauh darinya, aku hampir melupakannya, aku hampir mengabaikannya, aku hampir tak menganggapnya ada, begitu jahatnya kah aku? aku terus bertanya tanya kenapa hanya di hari ini saja aku seperti ini? aku berterima kasih dengan adanya Hari Ibu dengan begitu mungkin anak anak di dunia akan mengingat sosok ibu yang mungkin hampir dia lupakan, mengucapkan terima kasih kepada ibu mereka, meminta maaf atas dosa mereka kepada ibu mereka, memeluk dan mencium ibu mereka, dan mendoakan kebaikan ibu mereka di dunia maupun akhirat.
aku mungkin bisa tak memikirkan umi saat aku sibuk, aku mungkin bisa mengabaikan telpon umi saat aku tak ingin bicara dengannya, aku mungkin bisa mengacuhkan perintah umi ketika aku malas, dan mungkin suatu saat nanti aku bisa melupakan umi. tapi, umi? bisakah dia melupakan sakitnya melahirkan aku? susahnya merawatku? lelahnya menungguku tumbuh? bahagianya ketika aku sudah bisa memanggil namanya? apakah umi bisa melupakan semua itu? aku yakin tidak, begitu mulianya seorang ibu.
apakah umi akan diam saja saat aku disakiti orang lain? saat aku difitnah oleh orang lain? saat aku direndahkan oleh orang lain? saat aku kecewa dengan orang lain? saat aku menangisi orang lain? saat aku menderita? aku yakin umi tidak akan diam saja, umi pasti akan lebih menderita melihatnya anaknya hancur seperti itu.
"umi~ umi~ umi~ umi~" aku terus menangis, memanggil namanya, dan memeluk umi ketika pagi tadi aku baru mengucapkan hari ibu kepada umi begitu hangat pelukan umi tanpa bilang maaf pun umi berkata, "iya umi maafin" hiks mia harap mia tidak akan melupakan umi, mia tidak akan mengecewakan umi, mia tidak menjadi anak durhaka dan mia tidak akan kehilangan umi selamanya.
umi? bolehkan mia bertanya? apakah umi bahagia melahirkan anak seperti mia? apa umi tak menyesal? apa umi tak bosan melihat mia? apa umi bangga kepada mia? apa umi tak malu punya anak seperti mia? mengapa umi selalu melakukan apa saja untuk mia? mengapa umi selalu membela mia saat mia salah didepan abi? saat mia salah didepan guru? mengapa umi selalu mencari mia? selalu memarahi mia? selalu menasehati mia? selalu mendoakan mia ditiap sholat umi?
Umi? Mia harus apa untuk membalas semuanya? Umi? Mia harus bagaimana? Umi? Apakah uang cukup untuk membalasnya? Umi? Apa harta cukup untuk membalas semuanya? Umi, mia yakin hanya satu yang kau inginkan anakmu tak pernah melupakanmu. 
Umi, doakan mia jadi wanita yang selalu bahagia dunia akhirat ya~
Umi terima kasih atas semuanya~

Selamat hari Ibu untuk seluruh Ibu di dunia ini, aku membuat postingan ini agar nanti ketika aku mulai tua dan melupakan umi aku akan membaca ini dan terus mengingat umiku tersayang.
Umi~ panjang umur, sehat selalu, selamat dunia akhirat ya :)
Terima kasih telah memberikan mia nama "Aisyah Rizky Amalia" dengan indah dan didalamnya diselipi doa untuk mia. Terima kasih telah memberikan mia sedikit kecantikan dari wajah umi dengan begitu banyak kaum adam yang berlomba-lomba menjadi menantumu haha :p
Terima kasih Umi dan Abi sudah menjadi orang tua yang baik untuk Mia, Pipi, Amam, dan Amim :3





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar